Teknologi 5G Menjadi Sorotan Utama di Tokyo Game Show



Banyak orang berdatangan ke Tokyo Game Show untuk mencoba jaringan data seluler 5G berkecepatan sangat tinggi yang akan mempenagruhi pada pengalaman bermain game hingga peluncuran teknologi komersil di Jepang pada tahun 2020 mendatang.

Pada hari pembukaanselama empat hari, turnamen olahraga kompetitif esports menarik perhatian banyak orang, para penonton menikmati permainan yang hebat dari para pemain di pusat konvensi Makuhari Messe di Chiba, Tokyo bagian timur.

Pembuat game, pengembang jaringan terkait, dan promotor esports bagian mereka akan mendapatkan keuntungan dari jaringan nirkabel 5G generasi berikutnya yang diharapkan memungkinkan semakin banyak pemain game online yang memaksimalkan kecepatan internetnya.

"Teknologi 5G yang menampilkan kapasitas besar, kecepatan tinggi, latensi rendah, dan penyisihan untuk koneksi simultan oleh banyak pengguna akan berinovasi di dunia gaming," Hiroyuki Yoshida, direktur departemen bisnis konsumen ponsel NTT Docomo Inc, mengatakan kepada gamer yang berkumpul di stan perusahaannya..

Docomo mempersilahkan kepada pengunjung mencoba permainan Augmented Reality (AR) "Street Fighter V Arcade Edition," yakni karakter yang digunakan dapat dilihat menyerupai nyata pada layar ponsel mereka.

Operator, yang akan membuka layanan 5G pada tahun 2020 bersama dengan saingannya KDDI Corp, SoftBank Corp dan Rakuten Inc, juga akan menyelenggarakan turnamen dengan 100 pemain yang dapat dihubungkan secara bersamaan.

Layanan 5G dapat mengirim dan menerima data sekitar 100 kali lebih cepat daripada teknologi 4G saat ini. Pengguna smartphone, misalnya, akan dapat mengunduh film dua jam hanya dalam tiga detik.

Teknologi ini juga diharapkan berkontribusi pada penyebaran game berbasis cloud di komputer dan smartphone yang terhubung ke internet yang tidak mengharuskan pengguna untuk membeli konsol game khusus, seperti PlayStation atau Nintendo Switch.

Google LLC mengatakan pada bulan Maret bahwa mereka akan meluncurkan layanan cloud gaming sendiri pada tahun 2019, sementara Apple Inc akan meluncurkan layanan berlangganan game baru, yang merupakan tantangan besar bagi pembuat konsol game biasa.

Melanjutkan tren beberapa tahun terakhir, Tokyo Game Show juga menyajikan kompetisi esports, untuk menarik lebih banyak pemain domestik ke dalam pasar permainan.

Esports, yang masuk dalam program Olimpiade juga diperdebatkan, sudah populer di Korea Selatan, Amerika Serikat dan Eropa, tetapi tidak begitu banyak di Jepang di mana game kompetitif berbasis online masih pada tahap yang relatif awal.

Pada tahap yang disiapkan secara khusus, sebuah turnamen kualifikasi untuk memilih tim Jepang untuk kejuaraan dunia "Pro Evolution Soccer" yang diadakan di Korea Selatan pada bulan Desember dan akan didatangi 500 penggemar yang ingin melihat keterampilan permainan para pemain yang berpartisipasi. .

Pameran permainan empat hari ini diharapkan akan menarik lebih dari 250.000 pengunjung untuk melihat 655 pemain, dengan 305 dari negara yang berbeda, memamerkan produk-produk terbaru mereka.


Acara ini terbuka untuk para pejabat media dan industri selama dua hari pertama dan bagi publik untuk sisanya.


Sumber : Japan Today

Post a Comment

0 Comments